Pengaruh Pacaran Terhadap Nilai Siswa- siswi Kelas XII SOS Kanaan Jakarta

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Pacaran merupakan hal yang sudah biasa di zaman sekarang ini. Banyak siswa-siswi yang beranggapan bahwa jika tidak mempunyai pacar dianggap cupu oleh temannya. Jadi, banyak siswa yang gengsi bila tidak mempunyai pacar. Bahkan, ada anggapan juga jika seseorang bisa memiliki pacar lebih dari satu berarti dia seseorang yang laku.

Pada hakekatnya arti dari pacaran adalah proses dimana seseorang yang akan melanjutkan hubungan mereka ke yang lebih lanjut yaitu adalah pernikahan. Membicarakan masalah pacaran mempengaruhi nilai siswa, pasti tidak semua orang berpacaran memiliki nilai yang tidak bagus bahkan juga ada yang memiliki nilai baik.Tetapi, balik lagi ke diri kita masing-masing bagaimana cara memposisikan diri, dan juga mengontrol diri dari waktu maupun tempat. Dengan pacaran itu seharusnya dapat mendukung satu dengan yang lain.

Tetapi, kenyataan di zaman sekarang banyak orang berpacaran yang akhirnya membuat bahaya atau membawa ke arah yang negatif. Ada pacaran yang digunakan untuk memuaskan nafsu. Banyak yang terjadi di kalangan siswa-siswi. Berikut contoh nya, ada di salah satu situs berita yaitu detik.com - Pacaran hingga kebablasan di Pacitan, Jawa Timur yaitu Siswi yang berumur 17 tahun. Perkelanan para pelaku ini sudah berlangsung lama semenjak mereka menginjak sekolah dasar. Kini pelaku sudah di tangkap dengan ancaman hukuman maks.15 tahun penjara. Ini adalah suatu pelajaran untuk kita agar menjadi orang yang lebih baik dan supaya menghindari hal-hal tersebut. Dalam hal ini penulis akan meneliti dengan metode kuantitatif.

Menurut penulis tema ini penting di bahas supaya siswa dan siswi di setiap sekolah dapat mengetahui kasus ini dan dalam berpacaran mengambil hal yang positif  yang dapat mendukung satu sama lain.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa hubungan antara pacaran dengan hasil belajar siswa?

1.2.2 Apa saja dampak positif dan negatif dari berpacaran?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui hubungan antara pacaran dengan hasil belajar siswa.
1.3.2 Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari berpacaran.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Agar pembaca dapat mengetahui hubungan antara pacaran dengan hasil belajar siswa.
1.4.2 Agar pembaca dapat mengetahui dampak positif dan negatif dalam berpacaran.

Bab II
STUDI PUSTAKA

2.1 Pacaran

Menurut Degenova & Rice (2005: 112), pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat mengenal satu sama lain.
(http://eprints.uny.ac.id/9575/2/bab%202%20-%20NIM.%2008104244020.pdf)

Menurut KBBI, pacaran adalah berpacaran.

Menurut Guerney dan Arthur (Dacey & Kenney, 1997), pacaran adalah aktifitas sosial yang membolehkan dua orang yang berbeda jenis kelaminnya untuk terikat dalam interaksi sosial dengan pasangannya yang tidak ada hubungan keluarga. (https://indonesiana.tempo.co/read/95872/2016/10/25/bertha_minar/pengaruh-pacaran-terhadap-remaja-pelajar)

Menurut penulis dari definisi pacaran diatas dapat disimpulkan bahwa pacaran adalah suatu hubungan antara satu laki- laki dan perempuan sebelum menuju ke arah yang lebih serius atau ke pernikahan.

2.2 Nilai

Menurut Gordon Allport, nilai adalah suatu keyakinan yang dapat membuat seseorang melakukan tindakan berdasarkan pilihannya.
(https://www.zonareferensi.com/pengertian-nilai/)

Menurut KBBI, nilai adalah sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya.

Menurut Kupperman, nilai adalah sebuah patokan yang bersifat normatif  dan dapat mempengaruhi manusia dalam menentukan sebuah pilihan.
(http://www.edukasinesia.com/2016/09/23-pengertian-nilai-menurut-para-ahli.html)

Menurut penulis dari definisi nilai diatas dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan sebuah patokan yang diberikan dengan tujuan menentukan tujuan yang ingin di capai.

2.3 Pacaran Sehat

Menurut sebuah blog, pacaran sehat adalah pacaran yang memperhatikan batasan-batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran menurut norma umum di masyarakat. (http://forum.detik.com/pacaran-sehat-apa-itu-pacaran-sehat-t369946.html)

Menurut penulis dari definisi pacaran sehat diatas dapat disimpulkan bahwa pacaran sehat adalah pacaran yang baik, tidak melakukan hubungan badan ataupun norma yang berlaku di masyarakat sekitar kita. 

Bab III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian yang telah dianggap sesuai dengan proposal penelitian tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang sudah di bahas di bab sebelumnya, makan penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang cenderung menggunakan angka dan biasanya menggunakan kuisioner. Sedangkan menurut Sugiyono (14:2015), metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Metode Penelitian

Dalam hal ini, penulis menggabungkan jenis penelitian dengan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa angket tertutup. Menggabungkan ini bertujuan untuk memudahkan penulis dan mempersingkat waktu untuk mengumpulkan data dengan waktu yang singkat dan cepat.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara penulis untuk mengumpulkan data. Di penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian dengan menggunakan angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang jawaban nya telah disediakan, para responden tinggal memilih jawaban sesuai jawaban yang sudah di sediakan.

ANGKET

1. Apakah anda merasakan dampak positif dari berpacaran? 
2. Apakah ada kemajuan dalam hasil belajar anda?
3. Apakah pada saat anda berpacaran, pacar anda mendukung saat anda belajar?

Jawaban : Ya/Tidak